Ayo Gabung ini Bener-bener Gratissssssss......

Selasa, 22 Juni 2010

SURAT-SURAT CINTA - K.H. ABDUL SYAKUR YASIN, M.A.

SURAT CINTA KE ( 1 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah sekian lama kupertimbangkan dan kufikirkan,
yang waktu itu aku belum juga mengerti,
apa yang sesungguhnya kurasakan di dalam jiwaku.
Apakah itu namanya?

Yang kurasakan seperti adanya suatu renggutan yang keras,
menarik segala perasaan dan perhatianku,
seperti ingin berjumpa,
seperti ingin bertemu dan ingin menatap.

Getaran halus itu semakin hari semakin berdegup keras.
Sehingga terasa seperti dadaku berguncang,
mungkin lebih besar dari guncangnya gunung Krakatau ketika meledak.

Aku waktu itu belum mengerti bahwa ini yang disebut dengan cinta.
Karena menurut pengertianku cinta itu tidak mungkin terjadi
bila belum pernah mengadakan pertemuan.
Mungkinkah ini yang disebut dengan cinta misteri.

Aku memang belum pernah bertemu fisik denganMu,
tetapi kehadiranMu dapat kurasakan bersama detak jantungku,
kurasakan kelembutanMu dengan keluar masuknya nafasku
dan kembang-kempisnya paru-paruku.


SURAT CINTA KE ( 2 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti bahwa cinta bisa terjadi
sekalipun hanya dengan tatapan sefihak.
Engkau selalu menatapku,
tapi aku tidak pernah menatapMu.
Aku hanya merasakan kehadiranMu
dan aku sadar bahwa Engkau selalu menatapku,
tidak pernah sekejappun aku terlepas dari pandanganMu.

Bukan hanya gerak-gerikku yang selalu dalam pengawasanMu,
bahkan gerak hatiku,
Semuanya dalam pemantauanMu.
Bahkan sampai kepada khayal dan mimpiku
selalu dalam kontrol dan monitor.
Untuk itu,
Sekalipun aku tidak berucap dengan lidahku,
Engkau pasti tahu,
bahwa aku benar-benar mencintaiMu.

Bila dengan sengaja aku mengucapkan bahwa aku mencintaiMu,
itu adalah sekedar utuk memberikan ketenangan
dan ketentraman jiwaku;
bahwa aku sudah menyatakan.
Bukan dengan maksud supaya Engkau tahu,
Memang Tuhan sudah tahu sekalipun tidak kuucapkan.

Pernyataan ini adalah untuk diriku sendiri,
bahwa aku telah mengambil kesimpulan yang pasti,
bahwa aku mencintaiMu.


SURAT CINTA KE ( 3 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti bahwa kegelisahan
yang selalu menyelimuti diriku ini
adalah sebenarnya bukan kegelisahan
tetapi merupakan penantian yang terlalu lama ingin berjumpa.

Sehingga terasa dadaku seperti diremas-remas
oleh sesuatu perasaan keraguan dan kebimbangan,
apakah aku dapat bertemu denganMu ?

Sungguh aku telah berupaya,
tentu dengan segala kemampuan yang tidak ada artinya,
sekalipun hanya dengan menyebut namaMu
dalam suatu lagu yang selalu kunyanyikan
bersama tenggelam dan terbitnya matahari
dan di tengah malam yang sepi.


SURAT CINTA KE ( 4 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti bahwa tidak akan lidahku bergerak
menyanyikan lagu-laguku,
kecuali karena terdorong dan tertarik.
Dan memang sangat menyenangkan
pada saat lidahku menyebut-nyebut namaMu.

Mengapa hanya sekedar menyebut namaMu
aku dapat merasakan kedamaian yang sangat dalam ini,
sehingga aku merasakan kehadiranMu yang selalu di dekatku,
sehinggga aku merasakan selalu bersamaMu.

Bahkan terkadang aku merasakan bulu romaku meremang
seperti ketika aku melihat sesuatu yang mendahsyatkan.
Bahkan pori-pori tubuhku seperti ditembusi suatu kesejukan
dan terasa sejuk di sekujur tubuhku.

Bahkan pandangan mataku seperti berkunang-kunang,
Segala macam warna gemerlap muncul dan memancar,
bahkan nafasku terasa seperti tersendat-sendat
dengan degup jantung yang keras.

Semuanya itu kurasakan pada saat-saat
menyanyikan lagu-laguMu di tengah malam yang sepi,
tidak ada sesuatupun yang berusik,
detak jam dindingpun seolah mogok,
seperti suatu kebekuan yang sungguh
tidak dapat kugambarkan dengan bahasaku.
Tetapi yang kurasakan seolah-olah
benda-benda yang ada di sekelilingku terdiam
tidak ada yang bergerak dan tidak ada yang beranjak.
Bahkan pada saat seperti itu
aku juga merasakan seolah sekujur tubuhku
terdiam tak bergerak.

Pada saat-saat itulah terikan kerinduan meronta,
lalu debaran jantung yang sungguh hebat,
menyebabkan nafasku tersengal.

Debaran jantungku dapat kurasakan berbeda-beda,
ada yang seperti jeritan,
ada yang seperti tangisan,
teradang diantara debaran jantungku kurasakan
bisikan halus yang melerai,
yang artinya “bersabarlah”,
tetapi sampai kapan aku bersabar dan menanti ?
Kurasakan lang kahku semakin lamban menelusuri titian kehidupan ini,
tetapi walaupun demikian aku akan dapat merasa tenang
dan lega hati bila sudah ada suatu kepastian dariMu
bahwa suatu ketika aku dapat berjumpa denganMu.


Memang ada terselip di dalam salah satu suratMu,
yang isinya begini:”Wahai jiwa yang tenang,
Kembalilah kepada tuhanMu,
Jadilah engkau hambaKu
Dan silahkan masuk sorga”.

Sementara dalam penantian yang sungguh sangat panjang ini,
tak akan kubiarkan waktu itu kosong dan hampa,
kecuali kuisi dengan menyanyikan lagu dan bekerja keras
dan peras keringat mencari bekal dan menabung sebanyak mungkin,
barangkali saja nantinya ada gunanya,
minimal untuk membujuk teman kerabat dan anak cucu
supaya mau bersama-sama menyanyikan lagu bersamaku.


SURAT CINTA KE ( 5 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti bahwa mimpi-mimpi indah
yang kujumpai dalam tidur
Itu adalah buaian kasih sayangMu dan semuanya berarti,
sebagai isyarat apa yang harus aku kerjakan.
Nemun sekalipun demikian aku tidak mau berbuat sesuatu
kecuali setelah mendapat restuMu.
Sebab belum tentu yang menyenangkan diriku itu
selalu menyenangkanMu.
Aku ingin Engkau selalu senang,
sekalipun aku bersusah payah,
sehingga dapat menjadi bukti betapa besar cintaku padaMu.


SURAT CINTA KE ( 6 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti betapa besar kasih sayangMu kepada diriku.
Padahal aku ini apalah artinya,
segala yang kulakukan serba tidak sempurna,
ditambah pula dengan segala kesalahan dan kekeliruan,
tetapi ternyata semuanya berkenan dan Engkau ampuni.
Sehingga aku merasa malu terhadap diriku sendiri,
betapa besar ampunanMu yang Kau limpahkan terhadap diriku,

Sehingga dapat menyejuki seluruh jiwa dan ragaku.
Lalu apa pula yang harus kulakukan?
Kecuali aku bersujud menyembahMu,
dengan air mata berlinang,
Tanpa ada satu katapun yang terucapdari mulutku,
hanya dengan perasaan terharu,
betapa aku ini tidak sepadan antara apa yang kulakukan
Dengan imbalan kasih sayangMu yang tak ternilai itu.


SURAT CINTA KE ( 7 )


Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti betapa baiknya Engkau terhadapku,
padahal betapa buruk perangaiku
dan betapa banyak kejahatan yang kulakukan di hadapanMu.
Tetapi sekalipun demikian Engkau selalu memaafkan.
Betapa banyak laranganMu yang kuterjang
dan betapa banyak perintahMu yang kuabaikan.
Semula kuduga dapat kusembunyikan,
kuduga aku dapat terhindar dari pandanganMu.
Ternyata tak ada suatu rahasiapun yang dapat kusembunmyikan,
bahkan seluruh tubuhku siap menjadi saksi apa yang kulakukan.
Mata, kaki, telinga dan tangan bahkan kulitku nanti akan menjadi saksi,
dengan siapa aku telah bersentuh,
kepada siapa kuberikan kecupan sehangat itu.
Ingin rasanya mulutku ini kurobek-robek,
ingin rasanya tanganku yang telah membelai-belai ini kupotong-potong
sebagai tanda penyesalanku,
tetapi Engkau melarang.
Engkau berjanji akan memberikan ampunan kepadaku
selagi mentari itu masih tenggelam di ufuk barat.
Ampunilah aku,
kepada siapa lagi aku memohon ampun kalau bukan kepadaMu.
Betapa celaka bila tidak mendapatkan ampunan dariMu.
Aku cinta kepadaMu karena Engkau sangat baik kepadaku.
Aku cinta kepadaMu karena betapa besarnya ampunanMu terhadap diriku.
Aku cinta kepadaMu karena betapa dahsyat kecantikanMu.
Aku cinta kepadaMu karena betapa hebat kelembutanMu.
Aku cinta kepadaMu karena betapa besar cintaMu kepada diriku.
Aku cinta kepadaMu karena betapa besar pengertianMu
terhadap segala masalah dan kesulitanku,
sehingga Engkau berikan kepadaku segala keperluan dankebutuhan hidupku.
Entah bagaimana caranya aku dapat membalas segala kebaikanMu.
Aku tidak mampu berbuat apapun.
Aku tidak dapat berucap apapun sekedar untuk menyatakan terimakasih.
Sekalipun tubuhku kuhancurlumatkan,
tentu belum dapat menjadi bukti.
Yang dapat kulakukan paling-paling hanyalah
menyanyikan lagu-lagu kesenanganMu di tengah malam yang sepi,
Tidak ada orang lain kecuali diriku bersamaMu.


SURAT CINTA KE ( 8 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti bahwa debar jantungku ini bukan sekedar debaran,
tetapi karena selalu menyebut-nyebut namaMu.
Darahku yang mengalir deras ini bukan hanya sekedar mengalir,
tetapi karena selalu bertasbih memujiMu.
Air mata yang selalu menggenangi bola mata ini
adalah sebagai luapan dari suatu kerinduan
yang tidak dapat dibendung lagi
dan tidak dapat dirahasiakan lagi.
Semula aku ingin menyembunyikan cinta di hati ini,
biar tidak ada seorangpun yang tahu dan mengerti,
tetapi ternyata sia-sia,
betapa sulitnya menyembunyikan air mata.


SURAT CINTA KE ( 9 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti bahwa tidak ada seorangpun yang mencintai diriku.
Kalaupun ada orang yang mengatakan kepadaku “Aku cinta kepadaMu”
Ternyata cinta palsu.
Entah berapa kali aku terperangkap dalam cinta palsu.
Sekarang aku sadar hanya Engkau sajalah yang mencintai diriku,
buktinya bahwa cintaMu bukan palsu
Terlalu banyak dan tak terhingga,
tak dapat dituliskan dengan angka dan bilangan.
Sekarang aku telah yakin bahwa setiap cinta
yang kuberikan kepada siapapun selain kepadaMu,
selalu di penghujungnya adalah kekecewaan dan penderitaan.
Hanya cinta yang kuberikan kepadaMu yang mendapat jawaban pasti
Bahwa cinta ini berkenan dan tidak disia-siakan.
Aku yakin tidak seorangpun yang mampu mengerti
betapa besar cintaku kepadaMu,
bahkan sebaliknya mereka memperolok-olokkan diriku,
bahkan mereka menuduhku gila.
Kalaupun memang demikian aku rela dituduh gila,
karena memang aku tergila-gila kepadaMu.
Segala yang ada ingin kuberikan untukMu,
sehingga tidak ada sisa di tanganku,
karena aku berpendapat bahwa cinta itu masih palsu
bila yang diberikan hanya sebagian.
Cinta itu artinya sama dengan kesediaan untuk berkorban
dengan segala-galanya,
bahkan sampai dengan jiwa dan raga demi untuk yang dicintainya.
Biarkanlah mereka menuduhku orang gila,
ampunilah mereka
aku sudah memaafkan mereka.
Memang karena hanya sampai di situlah pengertian mereka.
Aku tidak dendam kepada mereka,
sekalipun mereka bermaksud jahat
ingin memutuskan hubunganku bersamaMu,
sekalipun mereka bermaksud buruk ingin memutuskan tali cinta,
sekalipun mereka bertujuan kejam
ingin mematikan sinar cinta ini.
Bagiku cukup terserah kepadaMu saja,
sekalipun hanya bersamaMu saja,
sekalipun mereka membenciku semua,
aku tidak peduli dengan komentar mereka,
aku tak pusing dengan ocehan mereka,
biarkanlah aku bersamaMu saja
aku sudah cukup merasakan suatu ketegaran hati
hanya bersamaMu tanpa siapapun.
Di sini aku hanya ingin menegaskan dengan sesungguhnya,
bahwa cintaku ini hanya kuserahkan kepadaMu saja,
tidak kubagikan dengan siapapun.
Hanya kepada Engkau sajalah kucurahkan
segala kandungan hati ini.
Hanya kepada Engkau sajalah aku mengadukan segala nasibku.
Hanya kepada Engkau sajalah aku mempercayakan diriku.
Hanya kepada Engkau sajalah aku menyerahkan hidup dan matiku.
Hanya kepada Engkau sajalah aku menitipkan seluruh hidupku.
Terserah kepada Engkau apakan diriku,
aku pasti rela,
tetapi tolong satu saja,
terimalah cintaku
Jangan Engkau sia-siakan
dan izinkanlah aku selalu menyebut namaMu.





SURAT CINTA KE ( 10 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti bahwa segala fasilitas yang ada ini adalah milikMu.
Bahkan diriku juga adalah milikMu.
Aku rela hanya Engkau yang memiliki diriku
Aku rela Engkau apakan saja diriku.
Tolonglah jangan Engkau serahkan diriku kepada siapapun.
Aku sangat bahagia sekali hanya Engkau saja yang memiliki diriku.
Aku merasa damai dalam genggamanMu.
Aklu sudah kapok dan berani bersumpah.
Demi kerajaan di langit dan kerajaan di bumi yang menjadi milikMu
dan demi kebesaran dan kekuasaanMu,
tidak akan kuserahkan diriku kepada siapapun kecuali kepadaMu.
Karena ternyata aku telah diperbudak dengan sewenang-wenang
tidak kenal kasih sayang,
sehinga aku jatuh sakit,
sehingga segala pahit getirnya hidup ini kutelan,
ketika diriku jatuh ke tangan lain.
Sekarang aku ingin kembali ke tanganMu,
perbudaklah diriku dengan segala kekuasaanMu.
Aku rela,
karena di dalam perbudakanMu itu aku semakin mengerti,
betapa besar kasih sayangMu terhadap diriku,
dan aku semakin mengerti siapa aku dan siapa Engkau.
Aku ini budakMu yang hina nestapa
dan Engkau adalah majikanku yang paling hebat.
Setelah aku bekerja hanya untukMu,
ternyata gajiku tidak lagi menggunakan angka,
tetapi dengan ungkapan “Secukupnya Dan Tak Terhingga”.


SURAT CINTA KE ( 11 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku banyak pengalaman
Bahwa bekerja untuk selainMu tak pernah mencukupi,
tidak pernah memuaskan,
bahwa selalu dipersalahkan.
sekali bersalah dimarahi,
dua kai salah diancam,
tiga kali salah dipecat,
tak ada lagi maaf setelah itu.
Tetapi setelah aku hanya bekerja untukMu.
Aku selalu bersalah
dan Engkau selalu memaafkan kesalahanku.
Sekecil apapun kebaikan yang kulakukan,
selalu besar di sisiMu,
bahwa Engkau berikan imbalan berlipat ganda.
Kalau demikian adanya,
bila Engkau tidak memberikan ampunan kepadaku,
tentu aku rela dan aku suka,
asalkan satu permintaanku
cantumkanlah aku ke dalam daftar pegawaiMu,
dengan pangkat apapun bolehlah,
asalkan aku termasuk orang-orang yang mengabdi kepadaMu,
sekalipun hanya sebagai penjaga pintu rumahMu.


SURAT CINTA KE ( 12 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti bahwa segala rekayasaku
dan segala usahaku itu hanya sia-sia belaka.
Padahal segala kebutuhanku telah mendapat jaminan dariMu.
Ini suatu bukti betapa dungunya diriku,
betapa gelap pandangan hatiku
dan betapa aku ini tak tahu diri.
Sesuatu yang sudah mendapat jaminan dariMu aku usahakan
tetapi sesuatu yang Engkau perintahkan malah terbengkalai.
Yang penting bagaimana aku menjadi pelayanMu yang baik,
soal imbalan tidak perlu lagi difikirkan.
Apalagi hambaMu yang penuh taat
sedangkan hambaMu yang pembangkangpun
masih juga tetap Engkau santuni dan Engkau kasihi.
Keputusanku bahwa aku cinta kepadaMu adalah bukan rayuan,
tetapi dengan segala kesiapan diriku untuk Engkau uji,
benarkah cinta ini dan bukan palsu.
Sekalipun apa yang kupinta kepadaMu telah bertahun-tahun
belum juga Engkau kabulkan,
sekalipun aku merasakan terlalu lama,
sekalipun menurut angan-anganku sudah sangat terlambat
dan dalam saat itu aku tetap meminta
dan memohon dengan segala rendah hati,
aku senantiasa berdiri tegak di depan pintuMu,
mengetuk berkali-kali,
Aku tidak pernah jemu dan tidak akan berputus asa.
Karena kalau tidak mengetuk pintuMu,
pintu siapakah yang akan kuketuk?
Aku tidak akan berputus asa menanti jawabanMu,
karena aku sampai saat ini dan untuk seterusnya
tetap berkeyakinan bahwa Engkau tidak akan mengingkari janjiMu,
bahwa Engkau menjamin akan memberikan jawaban terhadap permohonanku.
Tetapi jawaban itu tentunya,
aku serahkan kepadaMu untuk menentukannya sesuai
dengan kehendakMu dan pilihanMu dan bukan diriku yang menentukannya
apa yang harus Engkau berikan kepadaku.
Demikian pula mengenai waktunya
Kapan pemohonanku Engkau kabulkan,
juga aku serahkan kepada kekuasaanMu.
Sekarang boleh,
besok boleh,
seratus tahun lagipun boleh,
aku tidak akan menyangkal.
Kesemuanya ini adalah karena cintaku kepadaMu
adalah cinta yang dapat memenuhi langit dan bumi.
Sehingga tidak layak aku yang menentukan untukMu,
tetapi Engkaulah yangmenentukan untuk diriku.
Silahkan apa saja yang Engkau berikan kepadaku,
asalkan pemberianMu itu nantinya dapat menyejuki
sekeping hatiku yang telah keriput ini.
Aku tidak dapat memastikan apa yang terbaik untuk diriku,
karena memang aku tidak tahu apa-apa,
mungkin saja yang kusenangi itu tidak baik untuk diriku,
tetapi yang tidak kusenangi itu malah merupakan sesuatu
yang paling bermanfaat untuk diriku.
Kalau demikian,
dapat kukatakan dengan pasti bahwa pilihanku ialah,
bahwa aku telah meimilih untuk tidak menentukan pilihan.
Mengapa aku berkata demikian,
sebabnya karena aku mengerti bahwa Engkau mencipta apa
yang Engkau sukai dan Engkau memilih apa yang Engkau sukai,
jadi apa yang Engkau sukai itulah yang aku sukai.
Ini semuanya adalah karena aku ingin membuktikan
bahwa aku benar-benar mencintaiMu.


SURAT CINTA KE ( 13 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku faham betul apa yang menjadi kesukaanMu,
yaitu supaya aku bersabar dan berserah diri kepadaMu.
Untuk itu aku tidak lagi minta sehat wal ‘afiat dan umur panjang,
karena bila aku minta umur panjang berarti
aku bohong ingin cepat bertemu denganMu.
Dan kenyataannya semua orang minta sehat wal afiat,
tetapi kenyataannya semua juga gulung tikar.
Kalaupun seandainya permohonanku selalu tidak Engkau kabulkan,
silahkan bila Engkau suka melihat air mataku selalu berlinang.
Bila dengan sengaja Engkau memperlambat pengkabulan atas permohonanku,
silahkan biar Engkau tahu aku menangis setiap malam.
Seandainya permohonanku selalu Engkau simpan
dan nanti Engkau berikan pada saat aku bertemu denganMu,
juga silahkan biar Engkau tahu bagaimana aku bersyukur kepadaMu,
wajahku yang kuanggap paling mulia ini akan kuhujamkan
Ke tanah di hadapanMu,
lalu tanah itu akan dibanjiri oleh air mataku.
Sungguh aku tidak tergesa-gesa permohonanku supaya Engkau kabulkan,
karena aku takut dengan kesegeraan pengkabulan itu
Adalah karena Engkau jijik mendengar suaraku merengek,
supaya aku segera enyah dari hadapanMu.


SURAT CINTA KE ( 14 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku sadar bahwa sekalipun mulutku belum mengucapkan,
meminta sesuatu dariMu,
tetapi baru dalam gerak hati sudah Engkau berikan kepadaku,
karena memang Engkau Maha Mengerti segala gerak hatiku.
Untuk itu bila aku berucap minta sesuatu kepadaMu,
maka itu sesungguhnya karena aku benar-benar dalam keterpaksaan,
yang tidak dapat kuelakkan,
sehingga lidahku tergetar sendiri dan mulutku menganga sendiri
di luar kehendakku,
yaitu :”Ampunilah segala kesalahanku, aku berjanji akan tetap
Setia kepadaMu, terimalah cinta murniku ini dan percayalah
Engkau tidak akan kumadu dengan siapapun,
hanya kepada Engkau sajalah cinta ini kupersembahkan”.
Aku sudah siap untuk Engkau uji dengan ujian apapun,
untuk membuktikan,
bahwa benar-benar hanya Engkau saja yang aku cintai.


SURAT CINTA KE ( 15 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti bahwa Engkau tidak pernah ingkar janji.
Aku tidak akan lagi meragukn janji-janjiMu,
sekalipun waktunya telah Engkau tentukan kemudian tidak kunjung datang
aku tidak lagi meragukan akan kebenaran janjiMu,
karena mungkin saja dikarenakan ada sesuatu sebab,
hanya Engkau yang tahu dan aku tidak tahu,
sehingga aku tetap menanti sampai kapanpun,
dan jiwaku tetap saja tenang,
sekalipun aku tidak tahu kapan janjiMu akan datang,
karena aku sudah benar-benar mengenalMu.


SURAT CINTA KE ( 16 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku sungguh-sungguh mengenalMu,
terutama setelah surat-suratMu kubaca berulang-ulang
sampai aku hafal betul.
Di dalam ungkapan-ungkapan yang tersembunyi di dalam surat-suratMu itu,
aku dapat memastikan bahwa Engkau benar-benar sayang kepadaku.
Seribu janjiMu telah terbukti,
kalaulah ada tersisa satu atau dua yang belum terbukti
bukan berarti Engkau ingkar janji,
tetapi karena ada sesuatu
yang aku tidak tahu apa sebabnya.
Untuk itu aku tetap menanti dan pasti akan terjadi.
Di samping itu, wahai kekasihku,
aku sangat kagum terhadap gaya bahasa surat-suratMu
yang selalu kusimpan dan kubaca berulang-ulang ini,
sungguh sangat indah dan memukau,
sehingga aku tidak dapat membayangkan
betapa kecerdikanMu dan betapa hebat ilmuMu,
sehingga aku dapat memastikan tidak mungkin
ada seorang manusiapun yang dapat meniru keindahan surat-suratMu ini.
dan yang anehnya,
aku sering membaca surat dari teman dan handai taulan,
setelah kubaca dua tiga kali,
lalu akupun bosan,
tetapi surat-suratMu yang selalu kubawa dan selalu kukantongi,
sekalipun kubaca berulang kali tidak pernah membosankan,
tetap indah,
tetap bagus,
dan tetap memukau,
bahkan semakin sering kubaca,
semakin merasuk ke dalam sukmaku
dan lalu akupun semakin tergila-gila mencintaiMu.
Sungguh aneh keindahan yang kurasakan dalam surat-suratMu.
Bahasanya lugas,
singkat,
padat,
tepat,
indah dan tepat sasaran.

Seolah bila menceriterakan diriku,
sepertinya aku benar-benar ditelanjangi,
aku dibikin tidak berkutik,
pada saat-saat aku merasakan adanya kegelisahan,
tidak ragu lagi segera kubaca suratMu
lalu akupun merasakan satu kedamaian di dalam jiwa ini.
Di dalam surat-suratMu juga mengandung irama yang sangat bagus,
sehingga dadaku ikut berguncang dan berdendang.
Aku berkali-kali mencoba ingin menguji,
tentunya ini karena sifat usilku,
ingin menguji dan meneliti barangkali ada salah kata
atau kekeliruan dalam ungkapan.
ternyata satu hurufpun tidak kujumpai yang salah.
Benar-benar ajaib,
semuanya benar dan sangat indah,
juga tidak pernah membosankan.
Sehingga aku benar-benar terpukau
Dan aku tidak segan-segan untuk menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa aku tidak mampu meniru surat-suratMu,
apalagi seluruhnya,
sepotong kalimatpun sungguh di luar kemampuanku.


SURAT CINTA KE ( 17 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengenalMu,
ternyata segala beban hidupku yang terasa
sangat memberatkan pundakku,
kini menjadi ringan seolah tidak ada satu bebanpun yang singgah
di atas pundakku yang lemah ini.
Kicau burung di pagi hari yang dulu kurasakan
seperti suara bisik yang merisaukan,
sekarang terasa sangat indah dan menyenangkan.
Suara bayi menangis di malam hari
yang dulu kurasakan mengelisahkan,
kini suara menangis bayi itu
kurasakan seperti suatu nyanyian yang sangat merdu
semuanya menjadi indah,
ini adalah pantulan dari keindahan cinta
yang telah bersemayam di lubuk hatiku,
yang dulunya hatiku ini seperti sekeping kayu lapuk
yang telah kering kerontang.
Kini hatiku berbunga-bunga lagi
memancarkan bau harum yang semerbak
setelah mendapat sentuhan kasih sayangMu.


SURAT CINTA KE ( 18 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setalah aku merasakan hidupku yang tadinya gelap gulita,
kini setelah hati ini menyimpan cinta kepadaMu,
menjadi terang-benderang,
bersinar kemilau menerangi segala penjuru bumi ini.
Sehingga aku tidak khawatir lagi akan terkilir di tengah perjalanan
ketika aku sedang melangkah menujuMu.
Bahkan sekarang sinarMu kurasakan benar-benar menerangi
celah-celah hatiku yang dulu gelap gulita menyimpan seribu misteri,
yang aku sendiri tidak dapat memahaminya.
Betapa bahagia aku tebuai dalam cinta yang kekal dan abadi,
karena cinta ini telah mendapat tempat yang tepat di sisiMu.
Aku yakin hanya Engkau sajalah yang dapat mengerti dan memahami
cintaku yang mekar menabur keharuman yang mewangi,
karena dari pengalamanku yang berulang-ulang,
setiap kali aku menyatakan cinta kepada selainMu,
selalu direndahkan dan dihina,
seolah aku ini pengemis cinta yang hina nestapa.
Aku dituntut dengan beribu tuntutan yang berada di luar kemampuanku.
Tetapi setelah cinta ini kuserahkan kepadaMu,
ternyata Engkau hanya minta seuatu yang selalu dalam kemampuanku,
paling-paling hanya diminta menyanyikan laguMu.


SURAT CINTA KE ( 19 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku diberi kesempatan berkenalan denganMu,
yang merupakan puncak kebahagiaanku
Sehingga setelah Engkau bukakan pintu dan aku diperkenankan masuk,
di situlah aku merasakan ketentraman dan kedamaian,
dan ini merupakan suatu nikmat yang terbesar
yang Engkau berikan kepadaku
sehingga sekarang aku tidak lagi peduli
dan tidak lagi menyesali
sekalipun aku belum banyak berbuat baik kepadaMu.
Aku merasakan bahwa aku dapat berkenalan denganMu
adalah karena bukan usahaku yang sungguh-sungguh
dan bukan karena kerja kerasku itu dapat berkenan di sisiMu
setelah pada suatu ketika diuji dan dicoba,
karena mungkin saja dalam hasil kerjaku itu
masih saja terdapat bintik-bintik hitam,
sehingga masih perlu lagi untuk dimurnikan.
Dengan suatu hipotesa,
kalau seandainya aku ini Engkau berikan ujian dan cobaan,
sehingga kelezatan dan kemewahan hidup ini menjadi berkurang,
kemudian dapat mengurangi kesempatan berbuat baik,
tetap saja bila tanpa pertolonganMu aku masih ambisi
untuk hidup enak di dunia,
dan menggebu-gebu ingin berbuat kebaikan untuk hari nanti
bila kita mengadakan pertemuan,
tentu tidak lepas meniru gaya orang kaya raya
yang berkehidupan mewah,
yaitu hanya ingin berbuat sesuatu
yang sifatnya hanya sekedar memenuhi formalitas
tanpa ada kesungguhan hati dan tanpa susah payah,
dengan sikap yang masih saja tetap mengejar kemewahan
dan mengikuti jejak nafsu.
Dengan kesempatan yang Engkau berikan kepadaku
untuk berkenalan denganMu,
yaitu dengan suatu ujian dan cobaan
yang Engkau jatuhkan atas diriku,
sehingga segala usahaku mejadi bangkrut
dan tubuhku menjadi lemah lunglai,
adalah dapat kumengerti
yaitu Engkau ingin membersihkan budi pekertiku yang tercela,
karena Engkau ingin mensucikan diriku
dari sifat-sifat yangburuk.
Sehingga dengan demikian aku dapat melesat dari penjara dunia
yang sangat sempit ini menuju alam yang lebih luas dan bebas
sehingga dengan demikian aku lebih yakin lagi bahwa sebiknya
aku menyerah kepada kebijaksanaanMu untuk menentukan dan memilih
sejak kini aku tidak lagi mengajukan usul dan protes
atas segala keputusanMu
karena dengan kepasrahan ini
dengan tidak ada keluh kesah terhadap segala keputusanMu
untuk menguji diriku
sekarang aku merasakan seolah darahku
telah berganti dengan darah baru
dagingku berganti dengan daging baru
aku terlepas dari segala belenggu
lalu aku dapat memulai kerja lagi dengan semangat baru
dan dengan nafas yang baru
sekarang aku telah dapat menghadapi segala ujian dan cobaanMu
dengan jiwa yang tenang dan ini adalah berkat pertolonganMu
sehingga segala ujian dan cobaan dapat kujalani
dengan kesenangan hati dan ketenangan jiwa
kalau saja teman-taman mengerti hal ini tentu mereka pun
akan gembira dalam menghadapi segala ujian dan cobaanMu
walau demikian aku belum merasa cukup apalagi bangga diri
dengan kepsarahanMu
karena aku faham betul terhadap kelemahan diriku
sungguh sangat jauh bila dibandingkan dengan sahabatku
yang telah dapat membuktikan jati dirinya
sekalipun tubuhnya telah rusak
dagingnya telah rontok
darah dan nanah mengalir dari kulitnya
dikerumuni lalat dan semut
dan masih bertahan untuk mengekang rasa sakitnya
kaki atau tangannya dibalut
hatinya tegar
mulutnya tetap memuji segala nikmatmMu atas dirinya
di tengah malam dia bergegas menghadap kiblat
bersujud menyembahMu hingga fajar menyingsing di ufuk timur
demikian itu karena dia sadar bahwa dalam keadaan seperti itu
dia dapat merasakan adanya suatu kesempatan yang terkuak lebar
untuk berkenalan denganMu.


SURAT CINTA KE ( 20 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku aku mengerti bahwa pengabdianku terhadapMu
belumlah ada artinya,
apa yang kukerjakan asal jadi dan sembrono,
tetapi Engkau senantiasa berkenan.
Ditambah lagi dengan kesadaranku apalah pangkatku ini,
tetapi juga Engkau tetap berkenan menjunjungku.
Sampai saat ini aku masih belum yakin segala pengadianku
telah murni tidak dicemari oleh keinginan dilihat orang,
baik yang terang-terangan maupun hanya berupa perasaan halus
dan tersembunyi di dalam hati.
Dan mungkin saja pengabdianku itu dapat kulakukan karena
pada hakekatnya sesuai dan sejalan dengan hawa nafsuku sendiri,
tetapi kalau tidak selaras dengan nafsuku belum tentu aku mampu.
Atau juga mungkin saja pengabdianku itu pada dasarnya
hanya terdorong oleh rasa takut
terhadap siksaMu yang sangat pedih,
atau tertarik oleh keinginan mendapat imbalan dariMu.
Ini berarti aku masih berbuat kebaikan
atas dasar kagum terhadap terhadap diriku sendiri
dan masih mempercayai hasil kerjaku sendiri
masih saja menyimpan pamrih.
Aku ingin lebih mendekatkan diri lagi kepadaMu,
sehingga nantinya aku mampu
untuk menguasai diriku,
sehingga pada saat aku berbuat sesuatu yang tidak idak lagi terlihat diriku,
tidak lagi melihat kepada kekuatan dan daya upayaku.
Tolonglah aku supaya aku dapat memurnikan pengabdianku
dengan keikhlasan dan bantulah aku sehingga aku mampu memurnikan
keikhlasanku dengan ketulusan yang dapat menutup pandangan hatiku
terhadap diriku, kemampuanku dan daya upayaku.


SURAT CINTA KE ( 21 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti bahwa Engkau lebih suka secara sembunyi-sembunyi.
Aku mengerti Engkau tidak suka bila aku memproklamirkan cinta ini.
Memang tidak ada yang lebih berbahaya yang dapat merusak cinta ini
kecuali kemasyhuran dan cinta yang disiarkan.
Engkau telah berpesan berkali-kali
untuk tetap merahasiakan cinta ini
dan aku pun berusaha untuk tetap menyembunyikannya
dengan kemampuan yang aku miliki
bila memang aku mempunyai kemampuan,
sudah barang tentu dengan pertolonganMu.
Mengapa demikian?
Karena perasaan ingin termasyhur dan ingin tampil hebat
adalah sangat bertentangan dengan penghambaan diri.
Berdasarkan pengalaman dari teman-teman
yang begitu lancang mengatakan:” Aku cinta kepadaMu”
tetapi Engkau tidak percaya,
karena ternyata mereka masih mempunyai keinginan
menjadi orang terkenal dengan memproklamirkan cintanya.
Engkau lebih senang kepada orang yang merahasiakan cinta
dan bahkan sampai dirinya sendiri tidak tahu akan kedudukannya.
Seolah sudah menjadi hukum umum yang telah Engkau terapkan
terhadap semua orang,
bahkan siapa saja yang suka pamer cinta
maka dia akan menanggung kekeroposan di dadanya
dan akan masuk kasus dalam skandal.
Memang sangat masuk akal,
kemesraan nanti di hari pertemuan akan sirna
bagi orang yang selalu ingin diketahui oleh orang lain.
Sungguh aku dapat merasakan sendiri
betapa kemesraan itu hilang pada saat ditonton oleh banyak orang,
bahkan satu orangpun akan dapat mengganggu kemesraan
kalau suatu ketika aku sadar ada orang yang mengintip.
Aku merasakan betapa banyak nikmat yang Engkau limpahkan
terhadap diriku.
Aku sungguh merasakan betapa Engkau meletakkan aku
di tempat yang tersembunyi dan Engkau tutupi aku rapat-rapat,
dengan maksud supaya jangan timbul ingin dilihat dan ditonton orang,
karena itu semuanya akan dapat merusak kemurnian cintaku
dan selanjutnya ada kemungkinan diriku jauh menurut pandangan mereka
atau jiwaku tersungkur tidak dapat melihat sinar cinta ini.


SURAT CINTA KE ( 22 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku dapat menangkap keinginanMu,
yaitu Engkau ingin selalu merahasiakan cinta.
Untuk itu aku sadar bahwa aku harus selalu sembunyi dan menyamar,
harus selalu rendah hati baik menurut diriku sendiri
maupun menurut orang lain,
sebab kalau tidak demikian nantinya jiwaku akan dirasuki
oleh perasaan halus ingin menarik simpati orang lain terhadap kebolehan
yang ada di dalam diriku,
lalu jiwaku secara pelan-pelan akan terseret secara tidak kusadari
oleh diriku sendiri ingin dilihat oleh orang lain.


SURAT CINTA KE ( 23 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Karena aku telah hampir hafal dengan seluk beluk jiwaku sendiri,
mungkin saja aku terjerembab ke dalam perasaan ingin dilihat
orang lain sekalipun pada waktu itu tidak ada orang lain
yang melihatku.
Sehingga dengan ketersembunyian ini nantinya aku dapat terhindar
dari angin tofan yang hitam.
Sehingga aku dapat bertahan pada posisiku yang sebenarnya,
bahkan akupun dapat terhindar dari menilai kemurnian diriku.
Aku sadar sekarang,
berkat bimbingan dan petunjukMu
bahwa manusia itu pada umunya mengalami kebangkrutan
kecuali orang-orang yang Engkau kasihi.
Memang aku juga sadar betapa sulitnya melerai jiwaku ini
supaya jangan timbul keinginan untuk dilihat orang.
Inilah sesuatu yang paling berharga di dunia ini.


SURAT CINTA KE ( 24 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti betapa sulitnya mengendalikan jiwa ini,
betapa seringnya aku berusaha dengan segala kesusahan
dan sungguh sangat melelahkan untuk menumpas keinginan
dilihat orang lain dari dalam jiwaku.
Semula berwarna merah,
setelah kutindas muncul lagi dengan warna hijau,
sehingga kukira sesuatu yang lain.
Semula berwarna biru,
setelah kumusnahkan muncul lagi dengan warna kuning,
sehingga kukira sesuatu yang lain,
ternyata itu-itu juga,
keinginan untuk dilihat orang lain


SURAT CINTA KE ( 25 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku tersadar,
bahwa cintaku baru dapat murni apabila makhluk apapun
harus minggir dari arena jiwaku ini,
terutama sekali makhlukMu yang disebut dengan “nafsu”
yang selalu mondar-mandir di sini.
Selagi nafsu ini masih juga dimanjakan dan ditolelir,
dia akan semakin banyak ulah
sampai kadang-kadang datang dengan mengenakan topeng.
Tolonglah aku,
tutuplah mataku ini supaya jangan lagi melihat makhlukMu
ketika aku berbuat sesuatu,
dan musnahkanlah segala kecenderungan hatiku
terhadap mereka dalam hal apapun.
Bimbinglah aku terus sehingga kebiasaanku untuk menyendiri ini
menjadi suatu sifat yang melekat pada diriku.
Sehingga nantinya aku dapat untuk
tidak dapat merasakan lagi sakit hati
bila dihina oleh siapapun,
dan aku tidak lagi merasa direndahkan
bila ada orang yag mengejek dan mencaci maki diriku.
Sehingga aku dapat tidak terus membina dan mengasah jiwaku
sampai mengkilat dengan sinar cinta ini.
Sehingga aku dapat mencapai kedudukan di sisiMu
sebagai kekasih yang ulung.
Kapan kiranya aku dapat tidak merasakan apa-apa
ketika dihina dan direndahkan orang.
Mungkin nanti pada saat aku telah sadar diri
bahwa ini adalah kehinaan.
Seharusnya memang aku mesti sadar
bahwa aku tidak boleh marah bila dihina
Karena di dalam diriku memang ada kekurangan.
Juga aku tidak boleh ingin dipuji karena aku tidak punya apa-apa,
sehingga aku tidak berubah status sebagai hamba.
Sehingga hina itu sebagai sifat abadi yang melekat pada diriku
seperti bau busuk yang ada bangkai.
Tetapi apakah dapat dibenarkan pula pada suatu ketika muncul
bangga diriku karena aku ini hina,
setelah aku melihat kehinaan itu bukanlah suatu kekurangan.
Aku sungguh takut dan mengerikan,
karena nafsuku terkadang datang dengan mengenakan topeng,
dan terkadang datang dengan memakai baju berwarna lain.
Wahai kekasihku tolonglah aku,
betapa rapuhnya jiwaku ini.
Lepaskanlah selaput mataku,
sehingga pandanganku menjadi transparan dan transadental.


SURAT CINTA KE ( 26 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku dapat merasakan kemesraan yang tak terhingga
dalam kesendirianku hanya bersamaMu.
Untuk itu tentu aku lebih bahagia,
bila tidak ada satu telunjuk manusiapun yang menuding kearahku
tentu aku lebih bahagia,
bila kepergianku nanti
tidak ada seorangpun yang merasa kehilangan.
Tentu aku lebih bahagia,
bila kedatanganku tidak ada yang menyambut
dan lalu kehadiranku di tengah mereka
juga tidak ada yang memperhatikan diriku.
Sehingga aku dapat merasakan hanya bersamaMu,
hanya dijemput olehMu
dan hanya diperhatikan olehMu.


SURAT CINTA KE ( 27 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku dapat merasakan kedamaian dalam persembunyian.
Tetapi mengapa ketika aku dalam persembunyian,
lalu banyak orang yang mencari diriku
dan mereka berkerumun di sekelilingku.
Bukankah ini satu godaan atas diriku?
Hanya untuk mengganggu kemesraanku?
Entahlah aku tidak tahu,
tetapi kalau Engkau yang menghendakinya
akupun tidak menolak.
Anggap saja aku ini sedang melakukan piket.
Namun lebih dari itu,
aku merasa aneh,
mengapa tempat persembunyianku selalu ditemukan orang?
Untuk itu, tunjukanlah aku suatu tempat yang sangat tersembunyi
dan tidak dapat dijangkau manusia.
Dimana? Aku tidak tahu.
Malah aku jadi punya dugaan jangan-jangan tempat yang sangat tersembunyi
dan tidak dapat dijangkau manusia itu
adalah tempatnya di dalam hatiku juga.
Sehingga bukan manusia saja,
bahkan Malaikat, Jin, Syetan dan Iblis pun tidak tahu rahasia
yang ada di dalam hatiku,
yang tahu Engkau sendiri.


SURAT CINTA KE ( 28 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku merasakan betapa mesranya bersembunyi di dalam guha
yang sepi ini dan tidak dapat dijangkau oleh siapapun.
Tetapi guha yang ada di dalam hati ini
terkadang masih dapat diintai oleh nafsu ini.
Ingin rasanya kuhancurkan nafsu ini dan kulumatkan.
Tetapi ia adalah makhlukMu yang sengaja Engkau ciptakan,
dan nampaknya akupun tidak diberi hak untuk bertanya kepadaMu,
mengapa Engkau ciptakan?
Karena aku tahu Engkau tidak suka ditanya mengapa Engkau lakukan.


SURAT CINTA KE ( 29 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mngerti betul bahwa Engkau suka kepada yang indah,
yang suci dan bersih serta harum dan wangi.
Untuk itu aku terkadang malu bila ingin menghadapMu
dengan mengenakan baju yang koyak-koyak,
belum kujahit dan kutambal,
keningku masih kotor dengan debu-debu dosa yang tersisa lama
belum juga aku bersuci dan mandi,
sedang minyak wangi yang dibotol sekarang telah pecah
karena aku masih suka bertengkar dengan teman.
Terkadang aku ingin mendengar bisikan kemesraan dariMu,
tetapi aku malu karena telingaku banyak menyimpan kotoran
disebabkan masih suka mendengar suara-suara yang tidak senonoh.
Demikian juga aku ingin menyampaikan segala perasaanku kepadaMu dari dekat,
tetapi aku merasa malu karena mulutku masih suka mengumpat
dan mempergunjingkan kejelekan orang lain,
juga aku masih suka malas gosok gigi.
Untuk itu maafkanlah aku,
Bila apa yang ada pada diriku ini sungguh tidak berkenan di sisiMu.
Tetapi percayalah sekalipun demikian,
hatiku tetap menyimpan cinta besar kepadaMu.


SURAT CINTA KE ( 30 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku yakin bahwa semua yang kulihat,
kurasa dan kudengar di sekelilingku mempunyai arti keberadaannya,
tetapi setelah aku mengenalMu,
ternyata hanya main-main belaka,
tak ada artinya apa-apa,
sama seperti tidak ada,
yang kurasakan hanya keberadaanMu.
SelainMu kurasakan hanya hitam dan gelap.
Baru aku dapat menyaksikan dengan kesaksian yang benar
setelah mendapat hadiah cuma-cuma dariMu
dengan pandangan hati yang diterangi oleh SinarMu Yang Maha Indah,
bahwa alam semesta yang sangat besar ini
ternyata hanya barang-barang mainanMu
yang sengaja Engkau bikin dengan sekehendakMu,
dan kapan saja dapat Engkau musnahkan
lalu Engkau buat lagi sesuatu yang lain.
Mengapa terkadang hatiku masih saja suka ada
kecenderungan kepada mainanMu,
sehingga aku terlupakan kepdaMu.
Ampunilah aku atas segala kelengahanku ini.
Malah aku terkadang berangan-angan
ingin menjadi mainan yang Engkau sayangi,
yang selalu Engkau timang dengan maghfirahMu
dan selalu Engkau cium dengan maghfirahMu.


SURAT CINTA KE ( 31 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku tidak berdaya lagi untuk berbuat apapun,
kecuali setelah mendapatkan sentuhan halus dariMu.
Hampir mataku tidak dapat melihat apapun
Kecuali setelah Engkau usap wajahku ini,
lalu bru bisa memandang.
Oleh karena itu palingkanlah pandanganku dari selainMu.
Lidahku yang tadinya kaku sekarang telah dapat berekata-kata
setelah Engkau berikan kemampuan untuk berbicara.
Kurasakan lidahku sekarang lunak dan lincah,
tetapi ketika kugunakan untuk berbicara selalu tentang kebesaranMu
lalu menjadi kaku lagi.
Entah mengapa jadi demikian.
Seolah Engkaulah yang berbicara bukan diriku.
Dengan demikian aku jadi berangan-angan,
boleh jadi lidahku ini hanyalah merupakan terompetMu.


SURAT CINTA KE ( 32 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku melihat sendiri dengan pandangan hatiku,
bukan dengan pandangan mataku,
aku melihat sendiri,
betapa menjijikkan,
karena kejahatan yang terlalu amat banyak yang telah aku lakukan,
tetapi Engkau masih saja mau memandangku,
masih saja mengasihi diriku.
Sehingga semula aku masih merasakan suatu dosa
bila aku mengatakan kepadaMu “Aku cinta kepadaMu”
Bila cintaku ini tidak layak di sisiMu,
adalah karena aku tidak tahu diri,
tidak mengukur diri.
Engkau berhak mencampakkan cintaku
dan memusnahkan cintaku bersama dengan diriku.
Tetapi tolonglah
jangan Engkau tuduh aku sebagai pengkhianat cinta.
Karena aku mengatakan “Aku cinta kepadaMu”,
adalah dalam kesadaranku sebagai hamba yang hina nestapa,
tidak layak untuk bercinta.
Lalu apa yang harus aku katakan
kalau bukan hanya “Aku cinta kepadaMu”,
karena selain cinta aku tidak punya apa-apa.
Aku rela Engkau apakan saja diriku
sesuai dengan kekuasaanMu,
asal satu,
cintaku ini,
hanya cinta ini yang ada pada diriku
yang dapat kupersembahkan kepadaMu.
Lalu siapa lagi yang aku cintai
kalau bukan hanya Engkau saja wahai kekasihku.


SURAT CINTA KE ( 33 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku yakin bahwa tidak ada siapapun yang patut dicintai
selain hanya Engkau satu.
Janganlah Engkau kecewakan diriku setelah sejuta kali
aku dikecewakan oleh cintaku yang pernah kuserahkan kepada selainMu.
Cinta ini selalu kugondol kemana-mana mencari kekasih
yang berhak menerima cinta ini.
Setelah aku bertemu denganMu
aku sekarang yakin sepenuh hati,
dengan sejuta bukti,
bahwa hanya Engkau sajalah yang berhak untuk dicintai.
Hanya Engkau sajalah kekasihku.
Aku rela Engkau perbudak diriku dengan segala kekejamanMu,
asal satu pintaku,
terimalah cinta ini.

Bagi kebesaranMu,
cintaku ini,
aku yakin tidak ada artinya,
tetapi bagiku adalah segala-galanya.
Memang aku juga sadar dan malu untuk mengaku sebagai kekasih,
tetapi tolonglah,
terimalah cinta ini,
lalu terserah Engkau taruh di mana saja sesukaMu.
Sehingga aku merasa puas,
bahwa cintaku sekarang berada di dalam genggamanMu.


SURAT CINTA KE ( 34 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti bahwa apa yang Engkau inginkan terhadap diriku
adalah yang terbaik untuk diriku.
Apabila Engkau menghendaki aku supaya selalu bersimpuh di sini
sampai kapanpun aku akan tetap bersimpuh di sini.
Aku tak akan bergerak dari tempat ani.
Sampai Engkau memutuskan untuk pindah entah ke tempat mana.
Bila Engkau meminta supaya aku menanti di bawah pohon ini,
sekalipun hujan lebat dan angin kencang,
aku tetap menantiMu di bawah pohon ini,
sampai Engkau mempersilahkan aku pulang.
Karena masalahnya adalah tentang waktu.
Yang tahu hanya Engkau sendiri.
Walau bagaimana pun Engkau perlakukan diriku,
yang penting bagaimana caranya aku dapat merebut waktu,
sampai saat ini aku masih terikat waktu,
barangkali saja dengan berserah kepadaMu,
nantinya aku dapat bebas dari waktu.
Sehingga aku tidak berada dalam waktu,
tetapi waktu itu yang berada dalam diriku.
Aku mahluk dan waktu mahkluk,
siapa di dalam siapa.
Bila Engkau berkehendak
dapat saja aku bermain dengan waktu,
dan aku tidak lagi dipermainkan oleh waktu.
Sekarang aku merasa lega hati bila masalah waktu
aku serahkan kepadaMu.
Waktu adalah ciptaanMu,
dapat Kau panjangkan dan Kau pendekkan,
atau Engkau tidak sama sekali.
Sehingga masalah lama atau sebentar aku menanti keputusanMu,
adalah sebenarnya hanyalah angan-anganku.
Apabila aku berada di dalam waktu,
maka aku serahkan Engkau yang memutuskan waktu,
sehingga aku tidak berebut waktu.
Hanya saja aku dapat merasakan waktu itu sangat pendek sekali
bila aku sedang bermesra denganMu,
tetapi kurasakan waktu itu sangat lamban sekali,
bila Engkau sedang marah kepadaku.
Sehingga yang menjadi masalah adalah bukan waktu,
tapi bagamana supaya Engkau selalu senang kepadaku.


SURAT CINTA KE (35)

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengeti bahwa Engkau selalu menghendaki
supaya aku selalu sibuk, karena Engkau selalu sibuk.

Egkau tidak suka aku diam menganggur dan termenung,
Sehingga pekerjaan rumahku terbengkalai.
Bila aku masih menangguhkan pekerjaan hari ini sampai esok,
ini adalah karena kebodohanku sendiri.
Untuk itu maafkanlah aku dalam hal ini.
Pelajaran penting yang Engkau berikan kepadaku masih kuingat,
yaitu: “Tidak logis menangguhkan pekerjaan hari ini
kepada hari esok, karena belum tentu hari esok
mempunyai cukup waktu, karena ada kesibukan lain.
Atau keburu habis waktu, karena surat panggilan Mu sudah datang”.
Kurang mawas diri bila aku tidak segera menyelesaikan pekerjaan,
karena belum tentu semangat kerja itu akan tetap sama,
atau juga bisa jadi cita-cita berubah,
ditambah lagi bila ada bahaya lain,
yaitu timbulnya anggapan dapat bekerja sendiri
tanpa bantuan siapapun,
mengaku mampu dan beranggapan kuat untuk selamanya.
Sedangkan inilah sangat tidak Engkau senangi.
Aku mengerti,
aku harus segera merampungkan pekerjaan dalam keadaan apapun,
memburu waktu sedapat mungkin.
Sebelum terlambat dan ketinggalan waktu.
Disamping itu juga perlu mohon bantuanMu
untuk diberikan kemudahan supaya aral melintang dapat disingkirkan.
Yang terlebih penting lagi, kesibukan-kesibukan
yang sedang ku jalani ini adalah semata untuk mengisi waktu penantian,
dan mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan nanti
untuk hari pertemuan danganMu.


SURAT CINTA KE (36)

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengertibenar bahwa Engkau Maha Bijak sana.
Sehingga tugas apapun yang Engkau berikan kepadaku
dan di tempatkan di mana saja, aku pasti menyatakan siap
untuk melaksanakan kalau Sk nya sudah diteken.
Tetapi ampunilah aku,
karena aku terkadang suka lupa terhadap sumpahku sendiri.
terkadang aku merasa jenuh,
sehingga timbul keinginan untuk dimutasikan di tempat lain,
terkadang timbul ambisiku untuk naik pangkat.
Tentunya itu semua karena bisikan halus keinginanku
untuk meningkatkan pengabdianku.
Ternyata aku keliru,
dan ini karena kebodohanku sendiri.
Padahal tanpa mutasi dan kenaikan pangkat,
engkau dapat saja melakukan fungsionalisasi
dan pendayagunaan terhadap diriku
tanpa prosedur itu semua.
Engkau dapat saja memberikan tugas lain kepadaku
tanpa kenaikan pangkat dan mutasi,
karena itu adalah hak mutlak Mu untuk memilih dan menentukan
dan bukan hak pilihku.
Sehingga dengan demikian seolah aku ini kurang ajar di hadapanMu.
Tidak tahu adab dan sopan santun.
Padahal yang penting bagi diriku adalah berkarier dan bekerja keras.
Mempertahankan etos kerja, jujur dan disiplin.
Setelah itu dapat aku menjadi pengawal teladan yang Engkau sayangi
sehingga aku sekarang yakin betul akan kebijaksanaanMu.
Sehingga yang terjadi adalah kehendakMu bukan kehendakku.
Karena walau bagaimanapun yang terbaik adalah pilihanMu.
Itulah sebabnya mengapa aku menderita, adalah disebabkan
aku memaksakan hak pilihku sendiri.


SURAT CINTA KE ( 37 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku menyaksikan kehebatanMu,
sehingga selama aku meniti perjalanan menujuMu,
banyak aku menyaksikan sinar-sinar memancar dan cahaya kemilau.
seketika aku terhenti, ingin tahu,
barangkali saja itu rahasia-rahasia simpananMu.
Lalu aku mengira bahwa aku telah sampai ke tujuan,
telah mencapai target dan telah menghampiriMu,
tiba-tiba Engkau bisikkan kepadaku:
“Melangkah terus, jangan berhenti, ayunkan derapan, jangan gontai”.

Atau di tengah perjalanan, banyak keindahan dan kecantikan
yang merenggut hasratku dan membakar gairahku.
Tiba-tiba Engkau berbisik kepadaku:
“Itu semuanya adalah godaan dan tipuan,
jangan sekali-kali Engkau berkhianat”

Sejak itulah aku memejam mata,
tidak lagi menoleh ke kanan dan ke kiri.
Aku terus berjalan dengan menundukkan mata menelusuri titian hidup ini.
Aku tidak mau berhenti, aku mau terus melangkah.
Apakah masih jauh? Terserah bukan urusanku,
yang penting aku yakin bahwa aku akan sampai.
Apakah masih lama? Aku tak mau menghiraukan.
Yang penting aku tetap melangkah di jalan ini,
karena aku yakin inilah jalan yang menuju kepadaMu.

Kalaupun di tengah perjalanan aku habis di makan usia
Dan mataku tak sempat menatap penghujung jalan ini
Dan kakiku tak menginjak titian terakhir,
aku puas terkulai di tengah perjalanan sedang menuju kepadaMu.


SURAT CINTA KE ( 38 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku merasakan betapa gemuruhnya dadaku.
Terkadang suara rintihan keluar dari tulang rusukku,
karena ingin menjadi kekasih sejati.
Sehingga aku harus siap berjalan sendiri tanpa teman,
keuali yang satu tujuan.
Dengan hanya membawa air segelas dan nasi tiga suap.
Karena bila aku berjalan dengan kawan-kawan yang banyak,
takut nanti disangka sedang berdemonstrasi.
Bila aku membawa barang-barang yang banyak,
nanti kiranya sedang berdagang,
padahal perjalananku adalah sedang mencari kekasih,
sedang menelusuri jejak kekasih.
SURAT CINTA KE ( 39 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Aku merasakan ada rasa canggung terhadap diriku sendiri,
pada saat aku menunjukkan permohonan keadaMu.
Aku jadi malu sendiri bila ingin meminta sesuatu.
Karena aku telah sadar bahwa segala kebutuhanku telah dipenuhi
tanpa harus meminta
karena Engkaulah Maha mengetahui atas segala kebutuhanku
ini berarti sepertinya aku beranggapan Engkau tidak tahu
apa yang sedang aku butuhkan
juga dapat menjadi hal yang sangat lucu bila aku meminta kepadaMu
karena Engkau begitu dekat dan selalu bersamaku

Sehingga ada anggapan sepertinya aku ini mengumpat
dan memperguncingkan kemurahanMu

Bila aku meminta kepada orang lain
berarti aku tidak tahu diri
karena sudah jelas Engkau tidak suka aku minta kepada selainMu
seharusnya aku tidak boleh meminta kepada siapapun
kecuali hanya kepadaMu
Pada kenyataannya tidak ada yang lebih dekat dengan diriMu
selain Engkau sendiri
kalau begitu sebaiknya sudah tidak perlu lagi
meminta apapun dan memohon apapun
mungkin yang dapat dibenarkan hanya minta maghfirohMu
dengan kesadaran begitu hinanya diri ini
dan betapa aku sangat membutuhkanMu.


SURAT CINTA KE (40)

Aku cinta kepadaMu
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu
Setelah aku dapat merasakan bahwa setiap hembusan nafas yang keluar masuk
dari hidungku ini mempunyai arti
bila diterjemahkan dalam bahasa manusia maka maknanya
“Engkau adalah kekasihku Yang Maha Suci”
Terlebih dari itu
satu kali nafas keluar berarti satu keputusan
satu kali nafas masuk berarti satu keputusan
dan seterusnya.
Sehingga aku mestinya sadar adanya jatah keterbatasan nafas keluar
dan jatah keterbatasan nafas masuk
berapa kali nafas keluar dan berapa kali nafas masuk seumur hidupku?
Berarti itulah jumlahnya beberakali aku menyebut kesucianMu
dengan demikian aku bertanggung jawab atas setiap nafas
yang mendengus dari hidungku
sehingga bila aku melakukan kejahatan
berarti aku telah menghamburkan nafas keluar beberapa kali
dan menikamkan nafas masuk beberapa kali kedalam paru-paruku
Padahal Engkau telah berpesan kepadaku
bahwa setiap nafas yang Engkau berikan kepadaku adalah amanat besar
dalam bagian terkecil dari seluruh hidupku
yang hanya dipertanggung jawabkan kalau bukan untuk menyebut namaMu.
Ampunilah aku.


SURAT CINTA KE (41)

Aku cinta kepadaMu
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan keadaMu
Setelah aku mengerti betapa besar pengertianMu terhadap diriku
dan betapa Engkau selalu memikirkan hidupku
sehingga aku tidak perlu lagi minta perhatian dari siapapun
dan tidak perlu lagi bimbang dan gelisah
di dalam menjalani hidup ini
sehingga tugas apapun yang Engkau pikulkan di atas pundakku
tidak perlu lagi merasa berat atau ingin melepasnya
dan aku tetap berlaku sopan dan hormat
tidak perlu lagi menghayal kapan pundakku tidak memikul sesuatu
karena menghayal masa yang akan datang itu dapat mengurangi
kesemangatan dalam melaksanakan tugas yang sedang kupikul ini
Bila malam telah kelam
tidak perlu aku menentukan kapan siang datang
yang penting bagaimana caranya supaya malam itu dapat kujalani
dengan baik sesuai dengan kesenanganMu
dan akupun berusaha melerai jiwaku supaya dapat menyatu
dengan malam yang Engkau berikan kepadaku
demikian juga bila aku berada di siang hari
tidak pantas meminta segera malam
yang penting tugas apa yang aku jalani
sehingga siang ini berlalu
Karena bukan tugasku memutar waktu
Tugasku hanya menjalani waktu
Engkau yang yang menentukan waktu
dengan tidak mengikut sertakan diriku
untuk menggelar dan merancang waktu
Aku sekarang dapat merasakan satu kedamaian yang tak terhingga
setelah aku tidak memikirkan waktu
kecuali waktu yang sedang kujalani ini.

SURAT CINTA KE (42)

Aku cinta kepadaMu
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu
Setelah jiwaku menjadi kebal
Tidak lagi merasa gelisah dan gugup
pada saat menghadapi kesulitan apapun dalam kehidupan ini
karena tidak mengkin aku dapat terhindar dari kesulitan dan hambatan
selagi aku masih mendekam dalam kehidupan ini

Engkau dengan sengaja menciptakan tempat ini sebagai tempat uji coba
sehingga aku harus menjalaninya
dan harus menjawab segala pertanyaan
yang Engkau sodorkan kepadaku
Berapa nanti nilai yang Engkau berikan kepadaku
dalam buku laporan nanti
aku tidak tahu dan terserah kepadaMu
yang penting aku telah menjawab sedapat mungkin
sesuai dengan kemampuan yang Engkau berikan kepadaku
Sudah wajar kalau soalnya sulit timbulnya gelisah
Bila soalnya mudah hatipun senang
Ini adalah sifat yang melekat dalam kehidupan

Ternyata kehidupan ini hanya angan-angan belaka
kesenangan dan kesengsaraan adalah sama
tergantung kepada kadar cinta yang terkandung
didalam jiwa ini

Sudah menjadi watak manusia demikian
selalu gelisah
tetapi walau bagaimanapun tuntutan dan keinginan mereka
tidak mungkin dapat tercapai semua
karena sepertinya panggung ini
dan karena singkatnya waktu pertunjukan
sehingga begitu cepatnya waktu ini berlalu
Tiba-tiba saja tanpa disadari “The End”
dan berakhirlah sudah
Sungguh aneh pertunjukan ini
dengan segala penderitaan yang mereka pikul
tetapi masih sajah mereka merasa betah
padalahal kehidupan ini tak ubahnya
seperti awan di musim panas yang tak mungkin turun hujan

Ingin santai dan senang diatas panggung ini
benar-benar mencari kuda bertanduk

Mengapa mereka masih mengharapkan kaki tetap bersih
berjalan diatas lorong-lorong berlumpur
Mengapa mereka tidak mengerti
bahwa panggung ini sangat penuh kerikil dan duri

Yang penting ingin selamat boleh,
tetapi harus siap siap untuk menginjak duri


SURAT CINTA KE (43)

Aku cinta kepadaMu
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu
Setelah aku mengerti bahwa Engkau tidak menuntut pengabdian
dariku kecuali dalam kemampuan yang Engkau berikan kepadaku
Sedangkan yang ada di luar kemampuan
Engkau tidak menuntut apa-apa
bahkan lebih dari pada itu
Bila Engkau sedang menguji diriku
dan aku tidak mampu untuk menjawabnya
lalu aku hanya dapat bersabar menunggu waktu
itupun sudah Engkau nilai sebagai pengabdian kepadaMu

Betapa aku ini tidak mengerti kasih sayangMu
yang begitu besar kepadaku
ternyata,
setelah segala hajat dan kebutuhan hidupku
kuserahkan kepadaMu untuk mengaturnya
aku hanya tahu beres
ternyata,
yang tadinya jauh nenjadi dekat
yang tadinya sulit menjadi mudah
yang tadinya besar menjadi kecil

Tetapi dulu,
pada waktu aku mengandalkan otakku
ilmu dan kemampuanku
ternyata Engkau bebankan semua diatas pundakku
sehingga aku terbongkok-bongkok
aku benar-benar merasa payah dan berat
karena semua menjadi sulit

Oleh karena itu seyogyanya
dari sejak langkah awal
harus sudah berserah diri kepadaMu
bukan setelah menghadapi kesulitan lalu baru kembali kepadaMu
tetapi dari awal
dari sejak belum menerima kesulitan

Langkah awal yang dimulai dengan restu dan izinMu
adalah suatu kepastian bahwa nanti di penghujungnya
adalah kegemilangan.


SURAT CINTA KE ( 44 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku tahu betapa banyak kesalahanku,
tetapi masih juga Engkau sayang kepadaku.
Berapa kali Engkau selalu memanggilku,
terlalu banyak,
tetapi aku tidak menyahuti.
Seharusnya aku segera menjawab:
“Aku datang kepadaMu wahai kekasihku”.

Engkau marah kepadaku tentu,
karena aku terlalu sibuk menghitung detak jam dinding,
sibuk sendiri mengukur waktu.
Sehingga setiap aku melakukan kesalahan
tidak segera meminta maaf kepadaMu.

Wahai betapa jiwa ini,
mengapa tidak mau menghadap kepadaMu,
padahal apa yang ada di langit dan di bumi
pasti akan datang kepadaMu sebagai hamba,
mereka dihitung dan dibilang,
lalu di hari pertemuan menghadap satu persatu.
Mungkin asal mula dan biang keladi
dan kedurhakaan ini adalah karena kelalaian
dan terburu merasa puas.
Seyogyanya kekasih sejati itu harus selalu sadar
dan mawas diri serta tidak cepat merasa puas.
Itulah mungkin sebabnya mataku tertutup
untuk melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada diriku
sehingga keburukanku nampaknya seperti baik saja.
Dan bila aku berbuat baik,
nampaknya di mataku seperti gunung besarnya.

Untuk itu seharusnya aku selalu mencurigai nafsuku setiap saat,
tidak boleh lengah harus dilawan terus,
jangan dituruti
Kalau tidak demikian,
nantinya yang muncul dalah kesombongan lagi,
bangga diri dan merasa hebat sendiri.

Kalau aku masih saja melihat nafsuku
seperti berbuat baik,
maka niscaya aku binasa.
Aku tidak boleh gembira kepada nafsuku,
sekalipun dalam keadaan taat untuk mengabdi kepadaMu,
karena dia pasti akan berpura-pura
dan pasti hanya tipu muslihat.
Sehingga sekeja matapun tidak boleh lengah.


SURAT CINTA KE ( 45 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengalami sendiri betapa ketololanku,
tetapi Engkau masih mencurahkan rahmatMu untuk diriku.

Betapa aku tolol,
masih saja sering menatap wajahku sendiri di dalam cermin
padahal nyatanya ke arah mana saja wajahku berpaling,
di sanalah wajahMu.
Betapa sedihnya hatiku bila suatu ketika
wajahku yang di cermin itu menjadi kusam dan hitam
karena terlalu banyak kutatapi sendiri.

Ingin rasanya wajahku ini kutampar sendiri,
supaya jangan suka nampang di hadapan cermin.


SURAT CINTA KE ( 46 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku tersadar dari tidurku yang terlalu lelap,
lalu Engkau bangunkan tiba-tiba,
lalu aku mencoba untuk mengingat berapa lama aku tertidur,
rasanya seperti baru kemarin,
ternyata telah berpuluh tahun.
Aku tersesat mencari rumahMu,
ternyata alamatnya dekat saja,
di dalam hatiku sendiri.

Seketika kelesuanku hilang dan pandanganku menjadi terang
setelah diguyur kasih sayangMu
dan ini semuanya dalah bukan karena usaha dan upayaku,
tetapi karena Engkau yang menunjukkan dan menuntun diriku
sejak itu aku kapok tidak mau lagi berjalan sendiri,
aku ingin Engkau selalu di dekatku.
Aku tidak mau lagi berpisah denganMu
dan tidak mau tidur lagi.
Biarkanlah mataku terbuka terus menatapi wajahMu.
Hilangkanlah segala pemandangan dari mataku
kecuali wajahMu.
Bahkan dalam pergaulanku sehari-hari,
sekarang kupilah-pilah,
bagi yang tidak mau meniti jalan yang lapang ini,
sebaiknya aku jauhi.
Bagi yang mau berjalan di jalan yang lapang ini,
harus kudekati.
Peduli, apakah mereka orang pandai ataupun orang bodoh,
semuanya sama.
Orang pandai juga kalau merasa senang dengan nafsunya
adalah lebih berbahaya dari orang bodoh yang senang dengan nafsunya.
Malah orang yang bodoh tetapi tidak senang dengan nafsunya
jauh lebih baik.
Karena kebodohannya itu bukan merupakan bahaya.
Mereka tidak lain hanya sebagai sahabat,
untuk saling bertanya dan menegur.
Adapun untuk mencurahkan segala isi hatiku,
adalah tidak.
Karena sering kali mereka salah paham,
bahkan menuduhku yang tidak-tidak.
Hanya kepada Engkau sajalah aku mencurahkan segala isi hatiku,
karena Engkau Maha Mengerti akan seluk beluk hatiku.


SURAT CINTA KE ( 47 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah Engkau bukakan rahasiaMu kepadaku,
sekarang aku semakin menahan rindu yang tak terhingga,
yaitu sinar pandangan hati yang Kau pasang di sini,
yang Engkau nyalakan di tengah-tengah hatiku,
sehingga aku merasakan dekat denganMu.
Dan malah diriku menjadi lenyap karena keberadaanMu.
Aku semakin merasakan diriku ada atau tidak ada
adalah tidak ada artinya.
Yang penting aku bersaksi, hanya Engkau yang ada
dan hanya Engkau kekasihku.
Sejak ini aku tidak lagi mengadukan nasibku
kepada siapapun, kecuai kepadaMu.
Tidak lagi berharap kepada siapapun
dan mengandalkan siapapun,
setelah aku tahu Engkau segala-galanya bagiku.
Tidak ada sesuatu kekurangan apapun,
serba cukup,
bahkan berlimpah.


SURAT CINTA KE ( 48 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku mengerti bahwa apa saja yang sampai kepadaku
adalah pemberianMu.
Hanya saja menggunakan berbagai prosedur yang bermacam-macam,
sesuai dengan kehendakMu.
Kukira dulu mereka yang memberiku,
ternyata mereka hanya mengantarkan titipanMu.
Dulu aku selalu minta tolong kepada selainMu,
ternyata mereka tidak dapat menolong.
Kalaupun ada mereka menolong,
sebenarnya adalah pertolonganMu.
Karena mereka digerakkan hatinya untuk menolongku.
Kalau tidak, tentu tidak ada seorangpun yang menolongku.

Bila soal-soal ujian itu tidak mampu kujawab
dulu aku bertanya kepada orang lain yang sama-sama sedang diuji,
ternyata mereka juga tidak tahu menjawabnya.
Ternyata Engkau yang tahu jawabannya.
Mengapa tidak dari sejak dahulu aku bertanya langsung kepadaMu
betapa bodohnya aku,
karena Pada akhirnya,
pertanyaan-pertanyaan itu dijawab ataupun tidak,
adalah bukan masalah,
karena kata terakhir adalah di tanganMu
dinyatakan lulus atau tidak.

Setelah aku mengerti,
silahkan beri aku pertanyaan,
apa saja sesukaMu,
aku telah siap untuk menerimanya.
Sekarang gampang saja,
kalaupun ini hanya main-main belaka,
tidak ada yang serius,
karena semua pertanyaan yang telah kujawabpun
pada kenyataannya adalah Engkau juga yang menjawab.
Lalu apa artinya diriku ini.
Kehidupan ini ternyata tidak dapat diukur
dengan kemampuan menjawab soal,
tetapi sangat ditentukan dengan kenal atau tidak kenal denganMu

Apalagi mereka yang berkomentar “Pertanyaan ini tidak benar”
pasti mereka tidak lulus.
Sekarang aku jadi malas berfikir.
Untuk apa?

Sekarang aku jadi malas meminta-minta kapadaMu.
Untuk apa?

Yang penting aku berkeyakinan bahwa kebijaksanaanMu
tidak dapat digugat oleh siapapun,
dan kekuasaanMu tidak dapat ditumbangkan oleh siapapun.
Karena Engkau Maha Penguasa Tunggal
yang tidak ada tandingan,
di langit dan di bumi,
di seberang sana langit
dan di seberang sana bumi.


SURAT CINTA KE ( 49 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah sadar ternyata lucu sendiri,
ternyata aku ini berjalan di tempat,
seperti sapi memutar kincir,
dikiranya berjalan jauh,
ternyata hanya memutar-mutar di situ.

Selama ini aku hanya mengejar ilmu, pangkat, jabatan, jasa, dls
kesemuanya itu hanya mainanMu,
ternyata semuanya itu berakhir kepadaMu juga.

Masih banyak teman-temanku yang berejalan di tempat
seperti sapi memutar kincir.
Kuberitahukan mereka,
tetapi mereka marah,
malah menepuk dada sambil berkata:
“Perjalananku masih jauh, tidak mau mengejarku”.
Hebat betul anggapan mereka itu,
sambil menunjukkan bintang-bintang gemerlap di dadanya.
Kalau saja mereka mengerti,
bahwa bintang-bintang itu hanya mainanMu,
tentu mereka akan malu sendiri,
atau juga akan bunuh diri.

Ada lagi yang bangga akan istrinya yang menurut dia cantik jelita
sampai-sampai lehernya diberi rantai.
Kalau saja mereka tersadar bahwa itu adalah kuman
yang berbahya dan virus yang ganas,
yang dapat merontokkan tulang punggungnya
tentu mereka akan menggelepar seketika.

Ada lagi yang bangga diri sambilnya tertawa lebar
dan menunjukkan istananya.
Kalau saja mereka sadar bahwa rumah mereka itu
tidak lebih mahal dari rumah keong
yang selalu dibwa-bawa kemana saja pergi,
tentu mereka akan mencukupkan diri membuat rumah
untuk berteduh hidungnya saja.

Setelah aku jatuh cinta kepadaMu,
langit itu adalah atapku dan bumi ini adalah lantaiku,
betapa luas rumahku.
Dan untuk menyalakan matahari,
aku tidak pernah repot untuk mencari bahan bakar.

Dan bila aku ingin tidur,
tidak perlu menutup pintu dan jendela
dan tidak perlu menutup tirai
otomatis menjadi gelap sendiri.


SURAT CINTA KE ( 50 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku cinta kepadaMu,
aku tidak lagi bercita-cita ingin punya pangkat,
ingin punya istana
Cita-citaku hanya Engkau,
karena Engkau adalah segalanya.

Kalupun Engkau memberi kebebasan
memilih antara bertimpuh di hadapanMu.

Apalah artinya sorga,
karena sorga toh ciptaanMu.
Aku tidak mau lagi menjadi sapi penarik kincir,
aku ingin berjalan lempang sampai di hadiratMu.

Godaan sepanjang jalan,
yang cantik jelita,
yang indah menawan,
adalah tipu muslihatMu juga
untuk menguj diriku,
apakah hatiku teguh ataukah tidak.
Untuk menguji apakah aku benar-benar menujuMu atau tidak.
Apakah aku akan tergoda di tengah perjalanan,
aku tidak tahu,
tetapi Engkau Maha Tahu.

Untuk itu hatiku tetap tegar,
selagi segala sesuatu pengetahuanMu,
mengapa aku harus bangga dengan pengetahuanku.
Boleh jadi pengetahuanku ini
dapat menyesatkan diriku sendiri,
malah lebih baik aku Engkau bodohkan,
tetapi mendapat petunjukMu.

Sekalipun peta perjalanan menuju kebenaran
Engkau kembangkan di hadapanku
aku tetap tidak mau mengandalkan peta itu,
karena masih mungkin tersesat juga.

Peganglah tanganku,
bimbinglah aku,
aku pasti akan dapat mencapai tujuan.
Tanpa bimbinganMu aku pasti tersesat.

Aku berkata demikan tidak main-main,
tetapi karena Engkau memberiku berbagai pengalaman
dan aku selalu tersesat,
lalu apalagi yang dapat aku andalkan
kalau bukan Engkau sendiri.


SURAT CINTA KE ( 51 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku merasakan adanya sesuatu keanehan di dalam diriku,
apabila Ada orang yang menghina diriku karena aku mencintaiMu,
cintaku malah semakin menggebu.
Tetapi bila ada orang memuji diriku karena aku mencintaiMu,
malah jiwaku semakin linglung dan bingung.

Oleh karena itu aku berterimakasih kepadaMu,
bila Engkau pasang di sampingku orang-orang yang bersedia
bekerja dengan sukarela tanpa imbalan,
yang ditugaskan untuk mengejek cintaku
dan menghina diriku.
Karena setelah itu aku semakin mencintaiMu.
Malah semakin kurasakan ada satu kesadaran
betapa hinanya diriku
dan betapa Maha Mulia Engkau.
Di situ aku merasakan satu kehormatan
yang tak terhingga.
Biarkan orang sedunia mengejekku,
asal jangan Engkau yang mengejekku.
Biarkan orang setelah aku alam semesta ini
membenciku,
asal jangan Engkau yang membenciku.
Dengan sikapku yang seperti ini
aku disebut mereka aku ini orang gila.
Biarkan mereka mengatak bahwa aku gila.
Birkanlah mereka menilai diriku sesuka hati mereka,
yang penting bagiku,
bagaimana penilaianMu terhadap diriku.
Mereka tidak dapat berbuat apa-apa,
Yang dapat berbuat apa-apa hanya Engkau sendiri.


SURAT CINTA KE ( 52 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku dapat merasakan kebahagiaan yang tak terhingga,
sejak cinta bersemi di hati ini.
Ternyata hidup ini baru mempunyai arti.
Yang dulunya hanya mengejar bayang-bayang sendiri.
Sekarang aku tidak punya bayang-bayang lagi.
Karena dulu aku disinari oleh lampu-lampu yang gemerlap,
atau oleh sinar matahari yang membakar.
Tetapi kini tidak ada lagi sinar yang menyoroti diriku
kecuali hanya diterangi oleh sinarMu
yang tidak menimbulkan bayang-bayang diriku.
Yang ada hanya adalah bayangan-bayangan keindahanMu
yang berwujd nyata alam semesta yang serba indah ini.
Dan sekarang ternyata ketergantunganku terhadap sinarMu
semakin bertambah besar.
Benar-benar aku merasakan tidak dapat melangkah tanpa sinarMu.
Semuanya menjadi gelap,
bahkan hatiku menjadi gelap.
Tambahlah sinarMu.
Sehingga aku dapat melihat berbagai hal
yang tidak pernah aku lihat
sehingga suatu ketika kemana saja aku berpaling
selalu menatap wajahMu.


SURAT CINTA KE ( 53 )

Aku cinta kepadaMu.
Inilah keputusanku yang terakhir untuk aku sampaikan kepadaMu.
Setelah aku tidak punya bayang-bayang diri,
kurasakan langkahku semakin ringan,
mulutku berucap semakin lancar,
nafasku semakin lega.
Dulu, kemana saja aku melangkah selalu menginjak duri,
kakiku berdarah bercecer sepanjang jalan.
Kini setelah diterangi sinarMu,
ternyata duri-duri itu menjadi cantik
dan berparas ayu.
Kini aku hanya mendambakan kecantikanMu,
selain kecantikanMu adalah palsu.



Tulungagung, Kertasemaya, Indramayu.

24 Maret 1996


KH. Abdul Syakur Yasin, MA

2 komentar:

  1. Ini benar puisi-puisinya Buya Syakur Yasin Kang?

    BalasHapus
  2. Lanjutkan taddd.. bila perlu biografi kh.muhamad sanusi tad

    BalasHapus

Tinggal Klik aja Boss